Salah satu hal yang membuat Dota 2
tetap ramai dimainkan adalah fitur free-to-play yang tetap dibawa untuk
permainan ber-genre MOBA tersebut. Namun bagaimana jadinya jika
permainan tersebut sekarang telah terkontaminasi dengan adanya
kapitalisme yang mulai masuk menusuk ke dalam permainan?
Sebenarnya Valve sendiri telah mengeruk
banyak sekali keuntungan dari permainan Dota 2 ini. Dapat dilihat dari
setiap turnamen yang mereka adakan, dari hadiah yang jumlahnya mencapai
miliaran dollar saja tentu gamers sudah dapat melihat berapa keuntungan
yang didapatkan oleh sang pengembang game tersebut. Namun nampaknya
mereka ingin meraih keuntungan yang lebih banyak lagi.
Hal ini dapat dilihat dari sebuah event yang diadakan oleh Valve menjelang imlek. Pada event tersebut ada sebuah update New Bloom Festival, dimana didalamnya terdapat sebuah update yang hadir melalui mode Year Beast Brawl. Pada event yang berlangsung ini, gamer nanti akan mendapatkan sebuah karakter spesial yang akan muncul setiap 5 menit sekali. Selain itu, gamer di sini juga akan dapat mengatur Year Beast dengan menggunakan Ability Points.
Hal ini dapat dilihat dari sebuah event yang diadakan oleh Valve menjelang imlek. Pada event tersebut ada sebuah update New Bloom Festival, dimana didalamnya terdapat sebuah update yang hadir melalui mode Year Beast Brawl. Pada event yang berlangsung ini, gamer nanti akan mendapatkan sebuah karakter spesial yang akan muncul setiap 5 menit sekali. Selain itu, gamer di sini juga akan dapat mengatur Year Beast dengan menggunakan Ability Points.
Selain dapat digunakan untuk mengontrol
Year Beast, ternyata Ability Points ini juga dapat membuat gamer
melakukan banyak hal seperti; menambah kemapuan dari Year Beast,
meningkatkan kelihaian bertarung, dan juga buff speed. Sejauh ini semua
masih terlihat wajar, sebab gamer bisa mendapatkan ability tersebut
secara cuma-cuma. Namun dibalik itu, ternyata Valve juga menyediakan
ability yang bisa didapatkan dengan cara instan. Ability Points tersebut
dapat dibeli dengan uang sungguhan.
Dari sinilah yang mulai membuat banyak gamer yang tidak terima dengan hal tersebut. Mereka mengatakan hal tersebut sudah bukan ciri khas dari Dota 2 lagi. Karena tentu saja bagi mereka yang memiliki uang lebih banyak akan bisa menghancurkan yang memiliki uang pas-pasan dengan mudah. Hal ini pun langsung dibuktikan oleh Vlad Savov, seorang penulis dari The Verge. Di sana ia mengatakan hanya membutuhkan waktu 12 menit saja untuk meratakan musuk yang tidak punya modal untuk membeli Ability Points dengan uang.
Dari sinilah yang mulai membuat banyak gamer yang tidak terima dengan hal tersebut. Mereka mengatakan hal tersebut sudah bukan ciri khas dari Dota 2 lagi. Karena tentu saja bagi mereka yang memiliki uang lebih banyak akan bisa menghancurkan yang memiliki uang pas-pasan dengan mudah. Hal ini pun langsung dibuktikan oleh Vlad Savov, seorang penulis dari The Verge. Di sana ia mengatakan hanya membutuhkan waktu 12 menit saja untuk meratakan musuk yang tidak punya modal untuk membeli Ability Points dengan uang.
Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Valve
sendiri tak dapat disalahkan. Hanya saja mungkin keputusan yang mereka
ambil tersebut sedikit merugikan sebagian gamers yang tidak memiliki
uang banyak. <bms>
Belum ada Komentar untuk " "
Posting Komentar