Hari Ibu 22 Desember
Menyambut Hari Ibu 22 Desember 2011, puluhan perempuan dari PKS Kota Surabaya menggelar aksi simpatik "Cinta Untuk Ibu Surabaya" di depan gedung Grahadi. Aksi ini bertujuan agar pemkot lebih memperhatikan nasib perempuan Indonesia, khususnya di Surabaya.
Mereka juga membagi-bagikan bunga kepada pengendara yang melintas di depan gedung Grahadi.
"Aksi ini kami gelar agar pemkot lebih memperhatikan nasib perempuan Indonesia, khususnya di Surabaya. Karena saat ini banyak kasus sosial yang menimpa kaum perempuan seperti trafficking, perceraian, KDRT dan problema keluarga lainnya," kata Aning Rahmawati, Ketua Bidang Perempuan DPD PKS Kota Surabaya kepada detiksurabaya.com, Rabu (21/12/2011).
Dalam aksi ini juga menghadirkan seorang ibu bernama Utoyo. Ibu berusia 76 tahun ini dihadirkan sebagai contoh wanita yang semasa hidupnya, mengabdi kepada masyarakat.
"Lebih dari separuh usia saya, saya habiskan untuk mengabdi kepada masyarakat sebagai aktivis sosial baik di lingkungan RT, RW, kelurahan, maupun kota," kata Ibu Sutoyo.
Dalam orasinya, pengokohan dan penguatan keluarga sebagai pondasi utama guna mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada di keluarga. Dalam aksinya mereka menggelar teatrikal bertema "Memberikan cinta untuk ibu".
Dengan mengusap keringat, seorang peserta memberikan bunga yang ditujukan kepada Ibu Sutoyo. Selain itu para perempuan juga memberikan tanda tangan dan pesan cinta untuk ibu di buku "Sejuta Ungkapan Cinta untuk Bunda" yang telah disediakan.
Mereka juga membagi-bagikan bunga kepada pengendara yang melintas di depan gedung Grahadi.
"Aksi ini kami gelar agar pemkot lebih memperhatikan nasib perempuan Indonesia, khususnya di Surabaya. Karena saat ini banyak kasus sosial yang menimpa kaum perempuan seperti trafficking, perceraian, KDRT dan problema keluarga lainnya," kata Aning Rahmawati, Ketua Bidang Perempuan DPD PKS Kota Surabaya kepada detiksurabaya.com, Rabu (21/12/2011).
Baca Juga
Dalam aksi ini juga menghadirkan seorang ibu bernama Utoyo. Ibu berusia 76 tahun ini dihadirkan sebagai contoh wanita yang semasa hidupnya, mengabdi kepada masyarakat.
"Lebih dari separuh usia saya, saya habiskan untuk mengabdi kepada masyarakat sebagai aktivis sosial baik di lingkungan RT, RW, kelurahan, maupun kota," kata Ibu Sutoyo.
Dengan mengusap keringat, seorang peserta memberikan bunga yang ditujukan kepada Ibu Sutoyo. Selain itu para perempuan juga memberikan tanda tangan dan pesan cinta untuk ibu di buku "Sejuta Ungkapan Cinta untuk Bunda" yang telah disediakan.
Belum ada Komentar untuk "Hari Ibu 22 Desember"
Posting Komentar