Nasib! Petugas TransJ Sering Diintimidasi Saat Sterilisasi Jalur
Jakarta - Mulai dimaki-maki, diklakson kencang, hingga dilepaskan tembakan ke udara. Itulah sejumlah intimidasi yang dialami petugas TransJakarta saat menegakkan aturan mensterilisasi jalur bus TransJakarta.
"Intimidasi itu sering kali terjadi pada petugas kami yang sedang melakukan sterilisasi jalur busway," kata Akbar saat dihubungi wartawan, Kamis (12/1/2012).
Akbar menjelaskan intimidasi yang diterima pada anak buahnya bermacam-macam. "Bentuk intimidasi, mulai dari di klakson keras hingga dibentak-bentak pengendara mobil. Tapi yang paling parah ini lah, sampai dilepaskan tembakan," ujar Akbar.
Menurut Akbar, Rocky tidak bersalah karena sedang menjalankan tugasnya. Jalur TransJ memang dibangun khusus untuk bus-bus TransJ.
"Kecuali ambulans dan pemadam kebakaran. Selain itu, kecuali ada diskresi polisi lalu lintas (polantas) dan kondisi jalan dalam situasi kondisional yang membutuhkan jalur khusus itu dibuka untuk umum. Tapi saat peristiwa itu terjadi, situasi jalan tidak dalam keadaan kondisional, urgent, melainkan dalam situasi seperti biasa," papar Akbar.
"Securicor kan bukan ambulans atau mobil pemadam kebakaran. Jadi ya tidak boleh melalui jalur tersebut," lanjut Akbar.
Akbar berharap intimidasi terhadap petugas TransJ tidak terulang lagi. "Saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Petugas kami hanya menjalankan tugasnya untuk menjaga jalur busway tetap steril. Lagipula, Polda Metro dan Pemprov DKI Jakarta kan bekerja sama membentuk satgas sterillisasi jalur busway untuk menjaga jalur tersebut dilewati kendaraan bermotor," kata Akbar.
Petugas TransJ Koridor 1V (Pulogadung-Dukuh Atas 2), Rocky, dimaki-maki, diancam dibunuh dan akhirnya dilepaskan tembakan ke udara oleh seorang oknum polisi yang marah saat dilarang melintasi jalur TransJ di jalur busway yang bersinggungan dengan Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, pukul 08.15 WIB. Si polisi kini sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
"Intimidasi itu sering kali terjadi pada petugas kami yang sedang melakukan sterilisasi jalur busway," kata Akbar saat dihubungi wartawan, Kamis (12/1/2012).
Akbar menjelaskan intimidasi yang diterima pada anak buahnya bermacam-macam. "Bentuk intimidasi, mulai dari di klakson keras hingga dibentak-bentak pengendara mobil. Tapi yang paling parah ini lah, sampai dilepaskan tembakan," ujar Akbar.
Menurut Akbar, Rocky tidak bersalah karena sedang menjalankan tugasnya. Jalur TransJ memang dibangun khusus untuk bus-bus TransJ.
"Kecuali ambulans dan pemadam kebakaran. Selain itu, kecuali ada diskresi polisi lalu lintas (polantas) dan kondisi jalan dalam situasi kondisional yang membutuhkan jalur khusus itu dibuka untuk umum. Tapi saat peristiwa itu terjadi, situasi jalan tidak dalam keadaan kondisional, urgent, melainkan dalam situasi seperti biasa," papar Akbar.
"Securicor kan bukan ambulans atau mobil pemadam kebakaran. Jadi ya tidak boleh melalui jalur tersebut," lanjut Akbar.
Akbar berharap intimidasi terhadap petugas TransJ tidak terulang lagi. "Saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Petugas kami hanya menjalankan tugasnya untuk menjaga jalur busway tetap steril. Lagipula, Polda Metro dan Pemprov DKI Jakarta kan bekerja sama membentuk satgas sterillisasi jalur busway untuk menjaga jalur tersebut dilewati kendaraan bermotor," kata Akbar.
Petugas TransJ Koridor 1V (Pulogadung-Dukuh Atas 2), Rocky, dimaki-maki, diancam dibunuh dan akhirnya dilepaskan tembakan ke udara oleh seorang oknum polisi yang marah saat dilarang melintasi jalur TransJ di jalur busway yang bersinggungan dengan Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, pukul 08.15 WIB. Si polisi kini sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Belum ada Komentar untuk "Nasib! Petugas TransJ Sering Diintimidasi Saat Sterilisasi Jalur"
Posting Komentar