Air Terjun Coban Talun
Kota Batu sudah terkenal sebagai salah satu tujuan pariwisata, ada cukup banyak tempat wisata yang ada di Kota ini. Coban Talun merupakan salah satu tempat wisata yang bisa dikunjungi, apalagi bagi Anda yang suka dengan alam dan berpetualang. Lokasinya berada di Desa Tulungrejo, Bumiaji, Batu, kira-kira �15 km dari Pusat Kota Malang. Kalau sudah ada di kota Batu, kita tinggal mengarahkan laju kendaraan ke jalur Selecta-Cangar. Karena untuk menuju Coban Talun, dari jalan raya utama (arah Selecta-Cangar) belok ke kiri, tidak perlu takut tersesat, karena di sisi jalan utama ada papan petunjuknya. Setelah masuk ke desa, tinggal lurus saja sampai memasuki pintu gapura area Coban Talun.
Setelah melewati gapura Wisata Coban Talun, lurus terus sampai di tikungan ke kanan, kendaraan bisa diparkir di sekitarnya. Biasanya para pengunjung yang berasal dari daerah sekitar hanya sampai pada bendungan saja yang lokasinya tepat di bawah tikungan.
Sedangkan untuk sampai ke Coban Talun, kita harus melewati jalan setapak di antara hutan pinus. Setelah dari area parkir, kita harus menuruni beberapa anak tangga untuk sampai ke bendungan. Kemudian kita harus menyebrangi bendungan, ada tiga jalur yang bisa dilewati. Bisa memutar ke kanan, langsung menyeberangi bendungan (kalau debit airnya tidak naik), atau bisa juga melewati sisi kiri bendungan dengan menyusuri jalan ke selatan dan menyeberang agar jauh dari bendungan utama.
Setelah melewati bendungan, perjalan pun dimulai dengan melewati jalan setapak di tengah lebatnya hutan pinus. Setelah melewati bendungan dan memasuki hutan pinus, jalan setapaknya cukup mendatar dan suasana begitu sunyi. Di sepanjang perjalanan, kita akan menjumpai beberapa penduduk sekitar yang sedang mencari kayu bakar, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk dijual. Meski usia mereka terlihat sudah cukup tua, namun mereka melakukannya setiap hari. Kayu-kayu kering yang berasil dikumpulkan, mereka angkat sendiri keluar hutan. Ketika kami bertemu dengan salah satu bapak yang sedang membawa kayu, ada rekan yang ingin mencoba untuk mengangkatnya. Tapi belum sampai pundak, kayu-kayu itu diletakkan kembali, setelah bertanya kepada Bapak itu, kira-kira kayu itu berbobot �15-20 kg.
Sebelum turun menuju lokasi Coban Talun, kami sempat bertanya kepada salah satu penduduk sekitar tentang letaknya secara lebih rinci, katanya tidak jauh dan bisa ditempuh dalam waktu 15 menit. Kerena kami fikir tidak terlalu jauh, dengan bersemangat kami turun untuk menuju ke lokasinya. Ketika sampai di dalam hutan, Saya sempat bertemu dengan seorang ibu yang sedang mencari kayu bakar. Setelah ngobrol-ngobrol, ternyata jaraknya cukup jauh, biasanya paling lama bisa ditempuh dalam waktu �45 menit. Dalam fikiran Saya, �perkiraannya berbeda jauh dari Bapak-bapak yang pertama kami temui???�. Yang benar saja, sempat berniat untuk kembali dan langsung menuju ke Cangar, tapi sudah terlanjur berjalan cukup jauh, dari pada nanti jadi penasaran, perjalan pun dilanjutkan.
Ternyata Ibu-Ibu yang Saya temui tadi memang benar, jaraknya cukup jauh. Kami sudah keluar dari hutan dan berada di jalan setapak yang berdebu, berjalan di antara jurang dan lereng gunung. Selain itu jalannya juga berkelok-kelok dan naik-turun. Kalau tidak hati-hati bisa terpeleset dan jatuh ke jurang, karena jalannya yang berdebu dengan turunan yang dilanjutkan belokan yang cukup tajam, selain itu juga tidak ada pegangan kecuali ranting-rating yang ada di sisi jalan. Ketika itu yang Saya bayangkan hanya satu, bagaimana nanti kembalinya??? Karena jalannya banyak yang menurun daripada yang naik. Sebetulnya medan disini sangat cocok dan cukup menantang bagi para petualang dan yang gemar mendaki gunung.
Setelah berjalan cukup lama, akhirnya terdengar suara air terjun, dan kami semakin mempercepat langkah kami. Setelah menuruni jalan setapak yang berdebu, akhirnya kami sampai juga di bawah air terjun Coban Talun. Dengan segera Saya langsung mendekat, merasakan percikan air terjun yang menghembuskan udara segar beserta butiran-butiran airnya yang dingin. Suasananya begitu hening dan tenang. Hanya terdengar suara alunan air terjun yang berpadu harmonis dengan suara pekik kelelawar dan beberapa suara hewan lain yang keluar dari dalam hutan. Berada di bawah air terjun sebentar saja sudah mampu menghapus semua rasa lelah sepanjang perjalanan, alam sekitarnya masih benar-benar alami. Tak ada sedikit pun kerusakan yang terlihat akibat ulah manusia, sungguh alam yang indah untuk melakukan kegiatan kemping. Di sana juga ada area untuk bermain flying fox, lokasinya tepat di sebelah kanan bendungan
Sumber :http://wisatakuliner.com/kuliner/tempat-wisata/item/air-terjun-coban-talun.html
Setelah melewati gapura Wisata Coban Talun, lurus terus sampai di tikungan ke kanan, kendaraan bisa diparkir di sekitarnya. Biasanya para pengunjung yang berasal dari daerah sekitar hanya sampai pada bendungan saja yang lokasinya tepat di bawah tikungan.
Sedangkan untuk sampai ke Coban Talun, kita harus melewati jalan setapak di antara hutan pinus. Setelah dari area parkir, kita harus menuruni beberapa anak tangga untuk sampai ke bendungan. Kemudian kita harus menyebrangi bendungan, ada tiga jalur yang bisa dilewati. Bisa memutar ke kanan, langsung menyeberangi bendungan (kalau debit airnya tidak naik), atau bisa juga melewati sisi kiri bendungan dengan menyusuri jalan ke selatan dan menyeberang agar jauh dari bendungan utama.
Setelah melewati bendungan, perjalan pun dimulai dengan melewati jalan setapak di tengah lebatnya hutan pinus. Setelah melewati bendungan dan memasuki hutan pinus, jalan setapaknya cukup mendatar dan suasana begitu sunyi. Di sepanjang perjalanan, kita akan menjumpai beberapa penduduk sekitar yang sedang mencari kayu bakar, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk dijual. Meski usia mereka terlihat sudah cukup tua, namun mereka melakukannya setiap hari. Kayu-kayu kering yang berasil dikumpulkan, mereka angkat sendiri keluar hutan. Ketika kami bertemu dengan salah satu bapak yang sedang membawa kayu, ada rekan yang ingin mencoba untuk mengangkatnya. Tapi belum sampai pundak, kayu-kayu itu diletakkan kembali, setelah bertanya kepada Bapak itu, kira-kira kayu itu berbobot �15-20 kg.
Sebelum turun menuju lokasi Coban Talun, kami sempat bertanya kepada salah satu penduduk sekitar tentang letaknya secara lebih rinci, katanya tidak jauh dan bisa ditempuh dalam waktu 15 menit. Kerena kami fikir tidak terlalu jauh, dengan bersemangat kami turun untuk menuju ke lokasinya. Ketika sampai di dalam hutan, Saya sempat bertemu dengan seorang ibu yang sedang mencari kayu bakar. Setelah ngobrol-ngobrol, ternyata jaraknya cukup jauh, biasanya paling lama bisa ditempuh dalam waktu �45 menit. Dalam fikiran Saya, �perkiraannya berbeda jauh dari Bapak-bapak yang pertama kami temui???�. Yang benar saja, sempat berniat untuk kembali dan langsung menuju ke Cangar, tapi sudah terlanjur berjalan cukup jauh, dari pada nanti jadi penasaran, perjalan pun dilanjutkan.
Ternyata Ibu-Ibu yang Saya temui tadi memang benar, jaraknya cukup jauh. Kami sudah keluar dari hutan dan berada di jalan setapak yang berdebu, berjalan di antara jurang dan lereng gunung. Selain itu jalannya juga berkelok-kelok dan naik-turun. Kalau tidak hati-hati bisa terpeleset dan jatuh ke jurang, karena jalannya yang berdebu dengan turunan yang dilanjutkan belokan yang cukup tajam, selain itu juga tidak ada pegangan kecuali ranting-rating yang ada di sisi jalan. Ketika itu yang Saya bayangkan hanya satu, bagaimana nanti kembalinya??? Karena jalannya banyak yang menurun daripada yang naik. Sebetulnya medan disini sangat cocok dan cukup menantang bagi para petualang dan yang gemar mendaki gunung.
Setelah berjalan cukup lama, akhirnya terdengar suara air terjun, dan kami semakin mempercepat langkah kami. Setelah menuruni jalan setapak yang berdebu, akhirnya kami sampai juga di bawah air terjun Coban Talun. Dengan segera Saya langsung mendekat, merasakan percikan air terjun yang menghembuskan udara segar beserta butiran-butiran airnya yang dingin. Suasananya begitu hening dan tenang. Hanya terdengar suara alunan air terjun yang berpadu harmonis dengan suara pekik kelelawar dan beberapa suara hewan lain yang keluar dari dalam hutan. Berada di bawah air terjun sebentar saja sudah mampu menghapus semua rasa lelah sepanjang perjalanan, alam sekitarnya masih benar-benar alami. Tak ada sedikit pun kerusakan yang terlihat akibat ulah manusia, sungguh alam yang indah untuk melakukan kegiatan kemping. Di sana juga ada area untuk bermain flying fox, lokasinya tepat di sebelah kanan bendungan
Sumber :http://wisatakuliner.com/kuliner/tempat-wisata/item/air-terjun-coban-talun.html
Belum ada Komentar untuk "Air Terjun Coban Talun"
Posting Komentar