Album SBY Dikritik
Peluncuran album Harmoni karya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menuai kritik. Sejumlah seniman di antaranya Sys NS mengkritik peluncuran album ke empat SBY itu. Dalam wawancara dengan satu stasiun televisi swasta nasional, Selasa, 1 November 2011, Sys NS mengatakan, peluncuran album SBY tidak tepat waktu karena saat ini situasi keamanan Papua masih labil akibat serangkaian kekerasan di Papua.
Presiden SBY masih sempat mempersiapkan sebuah album dan menulis buku di sela-sela kesibukannya menjalankan tugas sebagai kepala negara menjelang berangkat menuju pertemuan puncak G20 di Prancis. Presiden SBY meluncurkan album keempat bertajuk �Harmoni� dan sebuah buku tentang perjalanan hidupnya.
Ketua Divisi Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul buka suara mengenai kritikan terhadap peluncuran album SBY. � Saya tidak tahu kenapa kawan-kawan selalu melihat Pak SBY dengan sinis. Seharusnya seniman dan yang mengaku seniman memberi apresiasi untuk album terbaru Pak SBY,� kata Ruhut Sitompul di sela kunjungan kerja Komisi III DPR di Medan, Selasa 1 November 2011.
Menurut Ruhut, kritikan Sys NS atas album keempat Presiden SBY masih bisa diterima. � Masih baguslah Sys NS bisa mengkritik. Masih bisa diterima kritiknya itu. Tapi Sys NS harus membeli album Harmoni dan mendengar semua lagu ciptaan pak SBY agar dia berhenti mengkritik Pak SBY, � kata Ruhut Sitompul.
Ruhut mengatakan di album terbaru Presiden SBY, sejumlah nama penyanyi muda kondang seperti Afgan Syah Reza, Joy Tobing, Sandhy Sondoro sengaja dipilih SBY untuk membangkitkan semangat kaum muda. � Itu penyanyi pilihan Pak SBY untuk menyanyikan lagu-lagu ciptaan Pak SBY di album ke empatnya,�ujar Ruhut.
Peluncuran album Harmoni kamarin sore dilakukan di gedung Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat bersama dengan peluncuran buku foto-foto perjalanan hidup SBY selama menjadi presiden. Buku itu memuat proses kreatif Presiden SBY. Sedangkan album Harmoni adalah album keempat SBY. Sebelumnya, ia sudah menelurkan tiga album, yaitu Rinduku Padamu (2006), Majulah Negeriku (2007), dan Evolusi yang merupakan instrumen dari dua album sebelumnya.
Presiden SBY masih sempat mempersiapkan sebuah album dan menulis buku di sela-sela kesibukannya menjalankan tugas sebagai kepala negara menjelang berangkat menuju pertemuan puncak G20 di Prancis. Presiden SBY meluncurkan album keempat bertajuk �Harmoni� dan sebuah buku tentang perjalanan hidupnya.
Ketua Divisi Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul buka suara mengenai kritikan terhadap peluncuran album SBY. � Saya tidak tahu kenapa kawan-kawan selalu melihat Pak SBY dengan sinis. Seharusnya seniman dan yang mengaku seniman memberi apresiasi untuk album terbaru Pak SBY,� kata Ruhut Sitompul di sela kunjungan kerja Komisi III DPR di Medan, Selasa 1 November 2011.
Menurut Ruhut, kritikan Sys NS atas album keempat Presiden SBY masih bisa diterima. � Masih baguslah Sys NS bisa mengkritik. Masih bisa diterima kritiknya itu. Tapi Sys NS harus membeli album Harmoni dan mendengar semua lagu ciptaan pak SBY agar dia berhenti mengkritik Pak SBY, � kata Ruhut Sitompul.
Ruhut mengatakan di album terbaru Presiden SBY, sejumlah nama penyanyi muda kondang seperti Afgan Syah Reza, Joy Tobing, Sandhy Sondoro sengaja dipilih SBY untuk membangkitkan semangat kaum muda. � Itu penyanyi pilihan Pak SBY untuk menyanyikan lagu-lagu ciptaan Pak SBY di album ke empatnya,�ujar Ruhut.
Peluncuran album Harmoni kamarin sore dilakukan di gedung Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat bersama dengan peluncuran buku foto-foto perjalanan hidup SBY selama menjadi presiden. Buku itu memuat proses kreatif Presiden SBY. Sedangkan album Harmoni adalah album keempat SBY. Sebelumnya, ia sudah menelurkan tiga album, yaitu Rinduku Padamu (2006), Majulah Negeriku (2007), dan Evolusi yang merupakan instrumen dari dua album sebelumnya.
Belum ada Komentar untuk "Album SBY Dikritik"
Posting Komentar